Sabtu, 14 Mei 2011

Lembaga Pengkajian Kesejahteraan Masyarakat (LPKM) - Lombok Timur


Demokrasi adalah sebuah nama atas keselarasan dalam berkehidupan dan berkebangsaan, di mana antara pemerintah dan rakyat saling mendukung, yang atas mengayomi yang bawah sebaliknya yang bawah mentaati yang atas. Di bangku sekolah siswa dan mahasiswa terus menerus dicekoki dengan berbagai istilah tentang tercapainya adil dan sejahtera. Tapi kenyataanya hanya masih merupakan mimpi - mimpi muluk bagi rakyat Indonesia. Berbagai upaya dan perubahan­-perubahan dicoba hanya untuk menemukan rumusan yang pas yang disinyalir akan membawa kepada kepositifan rakyat akan sampai kepada cita-cita bersama tersebut. Tapi mungkin hanya rakyat yang faham tentang semua itu. Karena pemerintah lebih senang berfikir kepada kekuasaan, setiap masa pemilu dan bahkan sepanjang perjalanan bernegara, para elit politik hanya berlomba saling mengejar, saling menjatuhkan untuk merebut kekuasaan dan bagi yang tengah berkuasa dengan berbagai cara akan mempertahankan kekuasaannya. Rakyat hanya sebagai objek saja kalau tidak mau kita katakan korban dari kerakusan.
Untuk itu diperlukan sebuah kritik sosial yang akan berfungsi sebagai chek and balance supaya pemerintah terus menerus disadarkan atas beban dan tanggung jawab yang diamanatkan rakyat kepadanya. Dan sebagai sebuah kelembagaan yang besar dan kompleks, pemerintah yang terlahir dari saringan partai- partai raksasa pemenang pemilu (Pilkada dan Pilpres) adalah mesin-mesin yang akan mengolah kepentingan organisasi/ partainya. Jadi untuk melakukan chek and balance tidak akan berpengaruh besar bila hanya dilakukan perorangan, diperlukan sebuah kelembagaan yang berkonsentrasi untuk melakukan hal itu. Untuk itulah Lembaga Pengkajian kesejahteraan masyarakat (LPKM) ini terbentuk.
Sebuah lembaga tidak akan berjalan normal apabila tidak didukung dengan pendanaan yang kuat. Maka perlu diupayakan keterlibatan para donatur yang se­ide dalam rangka mengangkat harkat dan martabat masyarakat yang terpinggirkan baik secara langsung ataupun tidak langsung.
C. SASARAN
Yang menjadi sasaran utama dari LPKM adalah :
1. Pengukuran Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Lombok Timur dari tahun ke tahun. Akan dilakukan penelaahan dan pengkajian, bekerja sama dengan lembaga-lembaga survei, menemukan pangkal permasalah yang terkait dengan tidak tercapainya kesejahteraan dan keadilan secara partial dan umum.
2. Melakukan presser (penekanan) terhadap lembaga pemerintah/swasta terkait dengan tidak tercapainya keadilan dan kesejahteraan yang dicita-citakan yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Mengupayakan membantu masyarakat dalam perlindungan hak-haknya dan mencarikan alternatif untuk membangun kemandirian masyarakat menuju kesejahteraan.
Adapun dasar dari pengambilan sasaran ini adalah terjadinya degradasi Pembangunan Lombok Timur di era pemerintahan sekarang ini yang sepertinya jauh dari nilai-nilai demokrasi. Yang terasa adalah pemerintahan Tirani yang diktator, yaitu tirani organisasi, maka yang muncul adalah pengkultusan, arah pembangunan hanya fokus pada kepentingan pribadi sang Tiran (pemimpin yang dipuja) dan organisasinya, jabatan-jabatan pemerintahan dan perekrutan PNS lebih mengutamakan kedekatan bukan keahlian/profesionalisme, matinya kebebasan berpendapat, dan kepincangan-kepincangan lainnya. Kalau sudah begini, alih-alih kemajuan yang akan dicapai malah kemunduranlah yang terjadi. Maka tidak ada kata lain : Lawan.
1.    Seminar-seminar
Mengambil tema yang ter-update dengan narasumber-narasumber yang berkwalitas
2.  Advokasi Hukum
Selain membentuk divisi khusus untuk menangani kasus, akan bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan swasta.
3.  Layanan Konsultasi dan Informasi (menerbitkan Buletin)
Yang akan menjadi media komunikasi dan diskusi guna mencari solusi yang tepat atas permasalahan publik yang mengemuka.
4.  Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Kegiatan yang dapat membantu  menyelesaikan permasalahan sosial masyarakat terutama yang terkait dengan kinerja pemerintah ditingkat desa dan kecamatan, dan juga memberikan stimulan kepada masyarakat yang membutuhkan terkait kepentingan sosial.
5.   Pengkaderan
Untuk menjaring potensi-potensi muda yang akan menjadi ujung tombak pejuang kemanusiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar